Tarawih Keliling di UIN Walisongo: Membangun Silaturahmi dan Menanamkan Nilai Kejujuran serta Amanah
Semarang – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) di berbagai instansi di wilayah Jawa Tengah. Tradisi tahunan ini tidak hanya bertujuan untuk melaksanakan ibadah tarawih bersama, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi.
Pada 15 Ramadhan, kegiatan Tarawih Keliling dilaksanakan di UIN Walisongo Semarang berkat kerja sama antara Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah, BAI UIN Walisongo, dan Baznas Provinsi Jawa Tengah. Acara ini digelar di Gedung Tgk. Ismail Ya’kub, Kampus 3 UIN Walisongo, pada Senin (25/3/2024) dan dihadiri oleh 1.000 peserta, yang terdiri dari civitas akademika UIN Walisongo, santri Ma’had Al Jamiah, serta masyarakat sekitar.
Kejujuran dan Amanah dalam Perspektif Al-Qur’an
Kegiatan Tarling kali ini mengangkat tema “Kejujuran dan Amanah dalam Konteks Al-Qur’an” dan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Dr. KH. Ahmad Daroji, Ketua MUI Jawa Tengah dan Baznas Jawa Tengah, serta pejabat dan pimpinan UIN Walisongo. Selain menjadi ajang ibadah, Tarawih Keliling juga menjadi momen silaturahmi antara masyarakat dan berbagai instansi pemerintahan.
Wakil Rektor III UIN Walisongo, Achmad Arief Budiman, menekankan bahwa nilai kejujuran dan amanah sangat penting dalam kehidupan saat ini, terutama dalam meningkatkan derajat manusia.
“UIN Walisongo berkomitmen mencetak lulusan yang berakhlakul karimah. Sifat jujur dan amanah merupakan bagian dari akhlak mulia yang harus tertanam dalam diri setiap lulusan, sehingga mereka dapat mengabdi kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Kejujuran dan Amanah sebagai Cerminan Iman
Dalam tausiyahnya, KH. Saifuddin Amirin, Pengasuh Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan, menyoroti pentingnya sifat jujur dan amanah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
“Ketika seseorang diberi amanah, maka ia harus menjalankannya dengan penuh tanggung jawab dan tidak bersikap zalim. Kata ‘amanah’ memiliki akar yang sama dengan ‘iman’ dan ‘aman’. Jika kita menjalankan amanah dengan dasar iman, maka akan tercipta keamanan. Pemberian amanah kepada manusia adalah bentuk penghormatan Allah kepada kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa memahami amanah bukan sekadar mengetahui, tetapi juga menyadari tanggung jawab yang menyertainya.
“Orang yang baik adalah mereka yang sadar akan ilmunya, sementara yang berbahaya adalah mereka yang berilmu tetapi tidak tahu untuk apa ilmu itu digunakan,” tambahnya.
Kegiatan Tarawih Keliling ini tidak hanya menjadi ajang beribadah, tetapi juga sebagai media refleksi spiritual dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran dan amanah. Diharapkan, melalui acara ini, masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga amanah dalam kehidupan, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun profesional.
Cari Blog Ini