WPRC Gelar Iftar with PR 2024: Bahas Lobi, Negosiasi, dan Pelayanan Prima dalam PR
Semarang – Walisongo Public Relation Community (WPRC) kembali menyelenggarakan acara tahunan "Iftar With PR" untuk kedua kalinya. Kegiatan buka puasa bersama ini diinisiasi oleh Mahasiswa Konsentrasi Public Relations, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo dengan mengusung tema “Mengisi Ramadan Bersama Praktisi”. Acara ini berlangsung di Waroeng Bring-in Family Resto pada Selasa (26/3/2024) dan dihadiri oleh 68 peserta dari WPRC.
Acara ini menghadirkan dua praktisi PR berpengalaman, yaitu Aris Budiyanto (Assistant Vice President Regional Sales Indosat Ooredoo Hutchison) serta Made Dwi Adnjani, S.Sos, M.Si, M.I.Kom. (Dosen Universitas Sultan Agung Semarang sekaligus Praktisi Perhumas Semarang). Keduanya berbagi wawasan seputar strategi lobi, teknik negosiasi, serta pentingnya pelayanan prima dalam dunia Public Relations.
Apresiasi dan Harapan untuk Penguatan Kompetensi PR
Dalam sambutannya, Alifa Nur Fitri, M.I.Kom., AMIPR (Pembina WPRC, Staf Ahli Kerjasama Kelembagaan dan Humas UIN Walisongo, serta Dosen Public Relations KPI UIN Walisongo) menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini untuk kedua kalinya.
"Saya sangat mengapresiasi konsistensi WPRC dalam mengadakan acara ini. WPRC menunjukkan kesadaran terhadap isu-isu terkini dan memahami peran penting lobi serta negosiasi dalam membangun reputasi. Pelayanan prima juga menjadi faktor kunci dalam memperoleh kepuasan dan loyalitas dari berbagai stakeholder, terutama pelanggan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi dengan praktisi, tetapi juga mengimplementasikan unity of sciences, sesuai dengan misi UIN Walisongo. Hal ini berkaitan dengan pentingnya menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya dalam konteks profesional PR dalam menjalankan lobi, negosiasi, dan pelayanan prima," ujarnya.
Strategi PR dalam Membangun Reputasi dan Relasi
Dalam sesi diskusi, Aris Budiyanto membahas pentingnya menjaga reputasi perusahaan melalui transparansi dalam menangani permasalahan. Ia mencontohkan bagaimana Indosat Ooredoo Hutchison membangun kepercayaan dengan pelanggan melalui komunikasi yang terbuka dan solusi yang efektif. Ia juga menekankan bahwa bagi seorang profesional PR, networking dan membangun hubungan merupakan keterampilan yang sangat penting.
Sementara itu, Made Adnjani membahas teknik lobi dan negosiasi, serta menyoroti pentingnya membangun relasi yang kuat baik untuk individu maupun perusahaan. Ia menekankan bahwa keterampilan mendengarkan dengan baik dan memahami komunikasi non-verbal sangat krusial dalam menjalin interaksi yang efektif dan membangun citra yang berlandaskan integritas.
“Sikap dan perilaku seorang public relations mencerminkan citra perusahaan, organisasi, atau instansi yang diwakilinya,” ujarnya.
Tips Mengatasi Krisis dan Meningkatkan Keterampilan Negosiasi
Pada sesi tanya jawab, para pembicara membagikan strategi dalam mengatasi potensi krisis di perusahaan. Mereka menekankan bahwa sebelum menghadapi krisis, seorang PR harus:
- Menganalisis permasalahan secara mendalam.
- Mencari solusi yang tepat berdasarkan data yang akurat.
- Menentukan pihak yang berwenang berbicara terkait krisis.
- Menyampaikan pengumuman yang didukung informasi valid untuk menghindari eskalasi situasi.
Selain itu, dalam teknik lobi dan negosiasi yang efektif, seorang PR perlu memahami teknik mirroring, passing, dan lead untuk membaca komunikasi non-verbal lawan bicara serta memahami latar belakang pihak yang diajak berkomunikasi agar interaksi berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan.
Acara "Iftar With PR" ini menjadi momentum bagi mahasiswa dan peserta untuk menggali lebih dalam ilmu Public Relations dari para praktisi. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi komunikasi, diharapkan peserta dapat mengasah keterampilan mereka dan menerapkannya dalam dunia profesional di masa depan.
Cari Blog Ini