WHC Gelar Pelatihan dan Terbitkan 275 Sertifikat Juru Sembelih Halal
UIN Walisongo Online, Semarang – Walisongo Halal Center (WHC) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Tegal, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengadakan pelatihan bagi juru sembelih halal yang berasal dari eks Karesidenan Pekalongan dan Semarang. Dalam kegiatan ini, WHC menerbitkan 275 sertifikat Juru Sembelih Halal (JULEHA) bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur WHC, Dr. Malikha, ST., M.Ed., MT., dalam acara Pelatihan dan Uji Kompetensi BNSP bagi Juru Sembelih Halal yang diselenggarakan pada Selasa (14/5) di Hotel Horison, Semarang.
Dr. Malikha menjelaskan bahwa sertifikasi ini sangat berguna bagi usaha mikro yang bergerak di bidang pemotongan hewan, seperti Rumah Pemotongan Unggas (RPU) dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) mikro yang tersebar di berbagai daerah.
"Meskipun kegiatan ini diadakan untuk eks Karesidenan Pekalongan, para peserta berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, seperti Kudus, Jepara, Cilacap, Boyolali, Grobogan, dan Demak," jelasnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar Ali, yang didampingi oleh Kepala Bank Indonesia Kabupaten Tegal, Mawardi.
Dalam sambutannya, Prof. Nizar menyatakan bahwa jumlah peserta pelatihan akan ditingkatkan tahun depan guna memenuhi kebutuhan Juru Sembelih Halal (JULEHA) di Jawa Tengah. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki ratusan ribu masjid, yang setiap tahunnya membutuhkan juru sembelih bersertifikat pada saat Iduladha.
"Sudah saatnya WHC semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah. Terima kasih kepada para juru sembelih halal yang memastikan kehalalan hewan yang dikonsumsi masyarakat. Profesi ini akan selalu dibutuhkan oleh umat Islam, karena mengonsumsi makanan dan minuman halal adalah suatu keharusan," ujar Prof. Nizar.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran acara ini, termasuk para sponsor yang telah memberikan dukungan.
Sementara itu, Kepala BI Kabupaten Tegal, Mawardi, menyebut bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan berharga bagi para peserta, mengingat masih banyak orang yang ingin mengikuti pelatihan ini namun belum mendapatkan kesempatan.
"Atas nama Bank Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada WHC dan UIN Walisongo atas inisiatifnya dalam program sertifikasi halal. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan ekonomi syariah melalui berbagai strategi dan kebijakan, termasuk sektor keuangan syariah," jelasnya.
Mawardi juga menyoroti jumlah rumah potong hewan di Indonesia, yang saat ini mencapai 1.114 unit, namun hanya 15% di antaranya yang telah bersertifikat halal. Ia menegaskan bahwa mulai 17 Oktober 2024, seluruh rumah potong wajib memiliki sertifikasi halal, yang juga dapat digunakan untuk ekspor ke luar negeri.
Cari Blog Ini