Stan Ponpes Darul Amanah dan PPTQ Nawwir Qulubana Jadi Sorotan di Expo Kemandirian Pesantren 2024

 

Expo Kemandirian Pesantren 2024: Ajang Unjuk Kreativitas dan Potensi Ekonomi Pesantren

Semarang, 29 Oktober 2024Expo Kemandirian Pesantren 2024 yang digelar di Gedung Planetarium UIN Walisongo Semarang berhasil mencuri perhatian dengan berbagai stan yang menampilkan produk-produk inovatif dari pesantren. Salah satu yang menarik minat pengunjung adalah stan milik Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo, Kendal, yang memamerkan beragam produk unggulan, seperti Amanah Bakery n Cake, Amanah Coffee, Tasyfi Honey, dan Amanah Accessories.

Produk-produk dari pesantren ini tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga telah menorehkan prestasi, seperti Amanah Bakery n Cake yang berhasil meraih Juara 1 pada Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Kendal dan Juara 2 di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

"Semua produk kami telah bersertifikat halal, dan kami juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar dalam pengembangan produk madu Tasyfi," ungkap Hasan, M.Pd., penjaga stan dari Ponpes Darul Amanah. Produk-produk ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin mencicipi hasil kreativitas santri.

Produk Unik dari Berbagai Pesantren

Selain itu, stan dari PPTQ Nawwir Qulubana, Sukorejo, Wonosobo juga menjadi pusat perhatian dengan produk air minum kemasan yang diberkahi doa khataman Al-Qur’an.

"Setiap malam Kamis, kami melakukan khataman, lalu air dari galon yang telah diberi doa dicampurkan ke dalam pengolahan utama," jelas Ahmad Muntaha, penjaga stan.

Dengan beragam inovasi produk yang berkualitas dan unik, Expo Kemandirian Pesantren 2024 menjadi wadah bagi pesantren untuk menampilkan potensi ekonomi mereka. Acara ini diikuti oleh 30 pesantren dari berbagai daerah, dengan beragam unit usaha, termasuk agen bus wisata, layanan foto dan video untuk acara, serta berbagai bisnis lainnya.

Ketua Panitia Expo, M. Fatah, S.Ag., M.Ed., menyampaikan harapannya agar para santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki soft skill dalam berwirausaha.

"Expo ini membuktikan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi basis pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas," tuturnya.