UIN Walisongo Online, Semarang – Laboratorium Dakwah (Labda) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) bekerja sama dengan Walisongo Public Relation Community (WPRC) dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengadakan acara diskusi dan peluncuran kampanye Public Relations (PR) bertema “Optimalisasi Kampanye Public Relations Berkelanjutan dan Berbasis Digital”. Acara ini berlangsung di Teater Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) pada Rabu (6/11/2024). Diskusi tersebut dibuka oleh Dr. Abdul Ghoni selaku Sekretaris Jurusan KPI dan menghadirkan pembicara Wildan Adi Nugraha dari Corporate Communication Telkomsel Jateng DIY, Maya Dewi, Founder Diajeng, serta Muhammad Khasan Sumarhadi.
Wildan Adi Nugraha membahas strategi menciptakan kampanye PR yang efektif. Ia menekankan pentingnya kampanye berbasis data, bukan hanya mengikuti tren.
“Kampanye PR tidak boleh hanya berdasarkan tren atau intuisi, tapi harus didasarkan pada data. Penting untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta memantau reputasi perusahaan,” katanya.
Sementara itu, Maya Dewi, Founder Diajeng, menyampaikan bahwa batik mampu merepresentasikan kebersamaan, keberagaman, dan gotong royong. Ia menambahkan, mahasiswa PR dapat mempromosikan budaya Indonesia melalui batik.
Muhammad Khasan Sumarhadi menjelaskan pentingnya penggunaan kata yang tepat dalam membuat press release, agar publikasi menarik tetapi tidak menyesatkan (clickbait). Kampanye tersebut mencakup 12 program, di antaranya Ngadu Berkah dan Walisongo Cinta Al-Quran yang mendorong pembelajaran dan pembacaan Al-Quran; Jawabku, melestarikan bahasa Jawa; Walisongo Gemar Baca dengan slogan One Day, One Page; Invest Your Health, mempromosikan gaya hidup sehat; Walisongo Study Goals, mengatasi rasa malas; Beauty Recycle, gerakan peduli lingkungan; Daily Sehat Kita, kampanye pentingnya makan sehat.
Program lainnya termasuk Walisongo Cerdik, meningkatkan literasi digital untuk mencegah disinformasi; Dodol Digital, membantu promosi UMKM; dan Rencang Batik, melestarikan budaya melalui kampanye batik.
Rahma, Ketua WPRC 2024, menyatakan bahwa kegiatan ini menambah wawasan baru serta membantu mahasiswa KPI dalam mengoptimalkan kampanye PR mereka.
Cari Blog Ini