
UIN Walisongo Online, Semarang – Dalam rangka memperkuat ekosistem halal di Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengadakan Pelatihan Auditor Halal untuk Masyarakat Umum. Acara ini berlangsung di UIN Walisongo Semarang pada 25-27 November 2024, dengan peserta dari berbagai latar belakang seperti pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat umum yang tertarik pada sertifikasi halal. Peserta berasal dari berbagai bidang keahlian seperti Pangan, Kimia, Biokimia, Teknik Industri, Biologi, Farmasi, Teknologi Pangan, Pertanian, Teknologi Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan, Kedokteran Hewan, dan Gizi.
Acara ini dibuka oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., yang menegaskan pentingnya auditor halal dalam mendukung perkembangan industri halal di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. "Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang auditor halal," ujar beliau.
Direktur Walisongo Halal Center, Dr. Malikhatul Hidayah, MT, M.Pd., menyampaikan bahwa LPH UIN Walisongo kini telah menjadi LPH Utama. Berbagai pelatihan auditor halal, baik di tingkat nasional maupun internasional, telah diselenggarakan untuk mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang prinsip dan prosedur audit halal, mulai dari identifikasi bahan hingga analisis proses produksi. Peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis tetapi juga pengalaman praktik sesuai dengan standar halal nasional dan internasional.
Asisten Direktur KPwBI Provinsi Jawa Tengah, Ibu Meysara Cahyadi, menekankan pentingnya peran strategis auditor halal dalam mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal, terutama di Jawa Tengah. Beliau mendorong para calon auditor halal untuk terus berkontribusi dalam memastikan produk halal dan meningkatkan daya saing Jawa Tengah dalam industri ini. "Dengan dedikasi auditor halal, kita dapat menjamin standar halal pada produk sekaligus meningkatkan daya saing," kata beliau.
Ning Muna Hadlor dari Fatayat Kota Semarang menambahkan bahwa konsumen semakin peduli terhadap kehalalan makanan yang mereka konsumsi. Konsumen aktif memeriksa komposisi produk dan label sertifikasi halal, menunjukkan kesadaran akan pentingnya makanan halal yang juga thayyib (baik untuk kesehatan). Hal ini mendorong produsen untuk lebih transparan dalam memenuhi standar halal dan thayyib.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari berbagai Halal Center, Komite Fatwa, dan auditor berpengalaman. Para peserta diajak memahami aspek-aspek penting seperti pengelolaan dokumen halal, metode audit sesuai standar LPPOM MUI, serta analisis risiko halal. Selain memperkuat kapasitas individu, pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan peluang dalam sertifikasi halal, baik di tingkat lokal maupun internasional, dibahas secara mendalam dalam sesi diskusi.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan auditor halal yang kompeten dan mendukung pertumbuhan ekonomi halal yang berkelanjutan.
Cari Blog Ini