UIN Walisongo Online, Semarang, 12 Desember 2024 – Berbagai makalah inovatif dipresentasikan oleh akademisi dari berbagai daerah dalam International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024 dengan tema "Interfaith Voices for the Environment: The Role of Religion for Sustainable Planet," yang membuka wawasan baru mengenai hubungan kompleks antara agama, lingkungan, dan perilaku manusia.
Pada ICRE 2024, Parallel Session Panel 2 secara mendalam membahas hubungan kompleks antara agama, lingkungan, dan dinamika sosial kontemporer. Panel ini diikuti oleh 6 presenter dari berbagai daerah dan universitas, serta dihadiri oleh akademisi dan mahasiswa. Diskusi ini memaparkan kompleksitas interaksi antara agama, lingkungan, dan kelompok marginal, serta menawarkan perspektif baru untuk memahami krisis lingkungan dan sosial.
Panel tersebut mengangkat tema-tema penting, seperti ketangguhan menghadapi bencana melalui sistem kepercayaan dan media, hak kelompok rentan di kawasan Gunung Merapi, pengalaman waria dalam menghadapi krisis iklim, peran media sosial dalam dakwah lingkungan Islam, kontribusi Nahdlatul Ulama dalam menciptakan lingkungan media sosial yang kondusif, serta perlawanan dan kepedulian Komunitas Bissu.
Presentasi ini sangat menarik dan berhasil menunjukkan bagaimana suara lintas agama dapat menjadi kekuatan transformatif dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial masa kini. Lebih dari sekadar retorika, kontribusi lintas iman ini menunjukkan kekuatan nyata dalam membangun planet yang berkelanjutan dengan menggabungkan spiritualitas, ilmu pengetahuan, dan kepedulian sosial.
Cari Blog Ini